Pages

Rabu, 14 Desember 2011

EKOSOTISME HOTEL TUGU MALANG, DAYA TARIK TURIS MANCANEGARA

  Malam itu, seorang teman kebetulan mengajak saya untuk menginap di salah satu hotel berbintang di Malang. Hotel Tugu namanya. Terletak di jalan Tugu Malang. Selama lima tahun tinggal di Malang, baru pertama kali saya mengunjungi dan menginap di hotel yang menjadi salah satu tujuan para turis tersebut.
 Eksotisme Hotel Tugu Malang sudah bisa dilihat pada saat memasuki pintu utama, yang mana terdapat dua buah patung singa berwarna hitam. Selain itu, setiap ruang didesain apik oleh pemiliknya menggunakan tema tertentu, khas Indonesia khususnya Jawa Timur.
  Gaya eksotis lain, yang bisa ditunjukkan oleh Hotel Tugu terdapat pada dekorasi beberapa pintu dan kamar tidur yang didesain dengan beragam ukiran khas Indonesia. Di beberapa kamar, seperti The Apsara Residence terdapat ukiran kayu pada kusen pintu dan tempat tidur.
Kentalnya nilai tradisional Jawa tak hanya terlihat dari ukiran kayu, namun juga pada bentuk tempat tidur yang dibuat dengan gaya kuno lengkap dengan kelambu dan kasur putih khas Indonesia. Terkesan kuno namun sangat elegan.
  Daya tarik lain yang bisa dinikmati pengunjung adalah museum yang dimiliki oleh Hotel Tugu. Menurut salah satu Hotel Tour Guide semua barang yang dipajang di hotel Tugu merupakan koleksi si pemilik Hotel.
  Berbagai macam koleksi pribadi mulai dari sendok kuno jaman Belanda hingga lukisan Oei Tiong Ham, salah satu orang terkaya di Asia saat itu terpajang di salah satu sudut museum bergaya Cina.
  Suasana ruang museum Cina didesain dengan gaya Tionghoa klasik. Tidak hanya lukisan Oei Tiong Ham yang dipajang disitu, sebuah foto perempuan berambut panjang yang membelakangi cermin tampak tergantung di salah satu sudut ruangan. Oei Hui Lan, namanya. Dia adalah putri kesayangan dari Oei Tiong Ham, sang pemilik pabrik Gula.
  Meskipun terlihat manis di foto, namun jika diamati, lama-lama membuat bulu kuduk merinding. Melihat foto gadis itu, ingatan saya langsung tertuju pada sosok Sadako, hantu Jepang bermbut panjang yang keluar dari televisi.
  Tak hanya itu, lukisan sang penguasa, Kubilai Khan dan patung-patung dewa-dewa China, dan kursi-kursi jaman penjajahan Belanda juga terdapat di museum tersebut. Desain dan dekorasi yang dibuat so China membuat, pengunjung seolah-olah berada di China. 
Diambil dari website hotel Tugu, Malang
   Didukung dengan lampu remang-remang dan bau dupa yang menyebar sampai keruangan, membuat museum tersebut seolah-olah mempunyai nilai magis untuk menarik pengunjung yang datang berkunjung ke Hotel Tugu.
  Selain gaya dekorasi China dan Indonesia, dekorasi kuno juga tampak pada lantai-lantai klasik jaman Belanda. Lantai-lantai gaya Belanda yang umumnya berwarna kuning dengan gaya abstrak itu, sudah sangat langka untuk ditemui di toko bangunan manapun. Hanya bisa kita temui pada beberapa bangunan kuno terawat, seperti Balai Pemuda dan beberapa rumah di Kampung Peneleh Surabaya.
  Singkatnya, beberapa bangunan yang didesain sedemikian rupa dengan gaya eksotisme hotel Tugu menjadi daya tarik hotel yang telah berusia dua puluh tahun tersebut menjadi daya tarik yang mampu memikat wisatawan asing dan lokal.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar